Yordania mengajukan rencana untuk mengasingkan sekitar 3.000 anggota Hamas dan kelompok militan lainnya dari Jalur Gaza sebagai solusi untuk mengakhiri ketegangan yang berlangsung antara Israel dan Palestina. Usulan ini bertujuan untuk melucuti senjata kelompok-kelompok tersebut, sehingga memberi kesempatan bagi Otoritas Palestina (PA) untuk mengendalikan wilayah Gaza secara penuh.
Rencana tersebut disampaikan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, dengan sejumlah laporan yang mengindikasikan bahwa Israel terlibat dalam tindakan yang bisa dikategorikan sebagai genosida terhadap warga Palestina.
Raja Yordania Abdullah II juga menegaskan pentingnya tindakan internasional yang cepat untuk menghentikan serangan Israel di Gaza, sambil memastikan kelanjutan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di wilayah tersebut.
Sementara itu, situasi di Gaza semakin kritis dengan meningkatnya jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel. Ribuan warga Palestina mengalami luka-luka dan kehilangan tempat tinggal, memperburuk penderitaan yang sudah berlangsung lama.
Usulan pengasingan anggota Hamas ini diharapkan bisa menjadi langkah konkret untuk meredakan ketegangan dan mengurangi penderitaan warga sipil yang tak berdosa.
