Xi Jinping ke Vietnam, Minta Jangan Takut Lawan Perang Tarif AS

Faqih Ahmd

Presiden China Xi Jinping minta Vietnam jangan takut dengan perang tarif AS. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Presiden China, Xi Jinping, memulai kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara Asia Tenggara dengan mengawali lawatannya di Vietnam pada Senin (15/4) waktu setempat.

Dalam kunjungan tersebut, Xi bertemu dengan para pemimpin Vietnam dan mendorong negara tetangganya itu untuk tidak gentar menghadapi perang tarif yang dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump.

Saat bertemu di Hanoi, Xi menyerukan kerja sama yang lebih erat antara Vietnam dan China untuk menjaga kestabilan sistem perdagangan global, industri, serta rantai pasokan.

“Pasar China yang sangat besar akan selalu terbuka bagi Vietnam. Kedua negara perlu memperkuat koordinasi strategis dan bersama-sama menolak tekanan sepihak,” ujar Xi, dikutip dari CNN.

Xi juga menekankan kembali pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan global. Ia menggambarkan bahwa kapal kecil dengan satu layar takkan mampu melawan badai besar, dan hanya dengan kebersamaan kapal itu dapat melaju lebih jauh dan stabil.

Kunjungan Xi ini dilakukan tak lama setelah Trump mengumumkan kenaikan besar-besaran tarif impor terhadap China, yang mencapai hingga 145 persen. Sebagai respons, China pun menerapkan tarif balasan sebesar 82 persen terhadap produk AS.

Berbeda dari China yang merespons dengan tindakan serupa, Vietnam memilih pendekatan diplomatik. Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh, menyatakan bahwa negaranya akan terus meningkatkan pembelian produk dari AS, termasuk barang-barang yang berkaitan dengan sektor keamanan dan pertahanan, guna meredam dampak tarif baru.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons atas keputusan AS yang akan menerapkan tarif balasan terhadap Vietnam sebesar 46 persen, sebuah langkah yang memicu kekhawatiran akan pecahnya perang dagang di kawasan.

Dalam kunjungannya, Xi Jinping menandatangani lebih dari 40 perjanjian kerja sama antara China dan Vietnam. Kesepakatan tersebut mencakup proyek pembangunan rel kereta api, kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, transformasi digital, serta pengembangan ekonomi hijau, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

Setelah mengunjungi Vietnam, Xi dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Kamboja dan Malaysia.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar