Ribuan warga Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya menggelar aksi unjuk rasa serentak bertajuk “Hands Off!” pada Sabtu (5/4/2025). Aksi ini menjadi bentuk perlawanan terhadap berbagai kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang dinilai merugikan berbagai kelompok masyarakat.
memprotes kebijakan pemotongan anggaran, ancaman terhadap hak-hak sipil, pembatasan terhadap komunitas LGBTQ+, imigran, serta rencana pembubaran lembaga seperti Departemen Pendidikan.


Di Washington D.C., puluhan ribu orang memadati National Mall. Sejumlah tokoh politik turut hadir menyuarakan peringatan keras terhadap upaya pelemahan demokrasi dan institusi negara. Mereka menyerukan pentingnya menjaga hak-hak dasar dan menolak praktik otoritarianisme.
Selain di Amerika Serikat, aksi serupa juga digelar di sejumlah kota besar di dunia, termasuk London, Paris, Berlin, dan Stockholm. Ini menunjukkan bahwa isu yang diangkat memiliki resonansi global dan menjadi perhatian masyarakat internasional.
Peserta aksi menyampaikan harapan agar gelombang protes ini menjadi pemicu perlawanan publik yang lebih luas. Mereka menekankan perlunya keterlibatan aktif masyarakat untuk menjaga demokrasi dan menolak segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
Meskipun berlangsung damai, aksi “Hands Off!” mengirimkan pesan kuat kepada pemerintahan Trump: rakyat tidak tinggal diam terhadap kebijakan yang dianggap semena-mena.