(KININEWS) – Proyek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B, yang terintegrasi dengan tanggul laut, akan menjadi bagian dari Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall). Hal ini disampaikan oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga, Wilan Oktavian, Kamis (13/3/2025).
“Bagian dari Giant Sea Wall,” ujar Wilan.
Saat ini, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak masih berlangsung, terutama di Seksi I Kaligawe – Sayung. Progres konstruksi untuk masing-masing bagian jalan tol adalah:
- Seksi 1A mencapai 47,81 persen
- Seksi 1B yang terhubung dengan tanggul laut mencapai 29,78 persen
- Seksi 1C yang dilengkapi dengan kolam retensi telah mencapai 20,92 persen
Pemerintah tetap menargetkan pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi I selesai sepenuhnya pada kuartal II tahun 2027.
“Target penyelesaiannya tetap sesuai jadwal, yakni kuartal II 2027,” tambah Wilan.
Seksi II Sayung-Demak Sudah Beroperasi
Sementara itu, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II Sayung-Demak sepanjang 16,01 km telah beroperasi. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Permenko No. 12 Tahun 2024 dan masih berlaku hingga saat ini.
Pembangunan tol Semarang-Demak bertujuan untuk:
✅ Meningkatkan konektivitas
✅ Mengurai kemacetan
✅ Mendorong pertumbuhan ekonomi
✅ Menjadi solusi banjir rob di wilayah pesisir
Rincian Pembangunan Tol Semarang-Demak
Jalan Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km dan dibangun dalam dua seksi utama:
- Seksi 1 Kaligawe – Sayung (10,64 km): Dibangun di atas laut
- Seksi 2 Sayung – Demak (16,31 km): Dibangun di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023
Seksi 1 Kaligawe – Sayung menjadi tanggung jawab pemerintah dan dibagi menjadi tiga paket pengerjaan:
- Paket 1A: Dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) & Beijing Urban Construction Group (BUCG)
- Paket 1B: Digarap oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), & China Road and Bridge Corporation (CRBC)
- Paket 1C: Ditangani oleh Adhi Karya & Sinohydro
Pembangunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, baik dari sisi transportasi, ekonomi, maupun pengendalian banjir.