(KININEWS) – Pendiri Telegram, Pavel Durov, mengumumkan bahwa aplikasi perpesanan tersebut kini telah mencapai satu miliar pengguna aktif. Dalam pengumumannya, Durov juga menyelipkan sindiran terhadap pesaing utamanya, WhatsApp.
Jumlah pengguna Telegram meningkat dari 950 juta pengguna aktif bulanan pada Juli 2024. Dengan pencapaian ini, Telegram kini menjadi aplikasi perpesanan terbesar kedua di dunia setelah WhatsApp. Durov pun memberikan komentar tajam mengenai aplikasi milik Meta tersebut.
“Di depan kami ada WhatsApp – tiruan murah dari Telegram yang kini sudah tidak relevan,” ujar Durov dalam sebuah unggahan di kanal Telegram pribadinya, dikutip dari TechCrunch, Kamis (20/3/2025).
“Selama bertahun-tahun mereka mati-matian meniru inovasi kami sambil menggelontorkan miliaran dolar untuk melobi dan melakukan kampanye PR guna menghambat perkembangan kami. Namun, mereka gagal. Telegram terus berkembang, menjadi perusahaan yang menguntungkan, dan—berbeda dengan pesaing kami—tetap independen,” tambahnya.
Durov juga mengungkap bahwa keterlibatan pengguna di Telegram semakin meningkat. Rata-rata, pengguna membuka aplikasi ini sebanyak 21 kali sehari dan menghabiskan sekitar 41 menit setiap hari untuk menggunakannya.
Secara finansial, Telegram mencatat laba sebesar USD 547 juta pada tahun 2024. Durov sebelumnya telah mengumumkan bahwa Telegram telah mencapai profitabilitas pada Desember lalu, meskipun saat itu ia belum mengungkapkan angka spesifiknya.
Saat ini, WhatsApp masih memegang posisi sebagai aplikasi pesan nomor satu di dunia dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Kedua platform ini juga bersaing dalam menarik perhatian bisnis dan kreator melalui berbagai fitur seperti akun bisnis dan kanal.
Selain bersaing dengan WhatsApp, Telegram juga menghadapi persaingan dari WeChat yang memiliki sekitar 1,3 miliar pengguna aktif pada tahun 2024, meskipun mayoritas penggunanya berada di China.
Sementara itu, Durov tengah menghadapi penyelidikan di Prancis terkait dugaan keterlibatan Telegram dalam berbagai aktivitas ilegal, seperti penipuan, transaksi ilegal, dan penyebaran konten pornografi anak.
Pada Agustus 2024, ia sempat ditahan selama beberapa hari sebelum akhirnya dibebaskan setelah membayar jaminan sebesar USD 5,6 juta. Awalnya, ia dilarang meninggalkan Prancis, namun baru-baru ini larangan tersebut dicabut sementara dari 15 Maret hingga 7 April. Saat ini, Durov telah kembali ke kediamannya di Dubai.