Kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal April 2025 mengguncang pasar global. Dampaknya, sejumlah konglomerat dunia mengalami kerugian besar, dengan total kerugian mencapai triliunan rupiah.
Investor legendaris Warren Buffett tercatat merugi sekitar 10 miliar dolar AS (Rp 168,5 triliun), meskipun sebagian analis menyebut bahwa ia sudah memprediksi gejolak ini dan mulai melepas saham-saham besar sejak 2024.
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mengalami kerugian terbesar dalam daftar, yakni mencapai 17,9 miliar dolar AS (Rp 301,7 triliun). Sementara itu, Jeff Bezos dari Amazon kehilangan sekitar 16 miliar dolar AS (Rp 269,6 triliun).
Elon Musk, meskipun tetap menyandang gelar orang terkaya di dunia, juga mengalami penurunan kekayaan sebesar 8,7 miliar dolar AS (Rp 146,6 triliun). Penurunan ini turut dipicu oleh menurunnya penjualan Tesla pada kuartal pertama 2025.
CEO Nvidia, Jensen Huang, turut merasakan imbas kebijakan ini dengan kerugian sebesar 7,4 miliar dolar AS (Rp 124,7 triliun). Tak ketinggalan Bill Gates, yang kehilangan sekitar Rp 13 triliun dalam satu hari perdagangan.
Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, juga mengalami kerugian masing-masing 4,9 dan 4,6 miliar dolar AS. Indeks Miliarder Bloomberg mencatat bahwa sekitar 500 orang terkaya dunia mengalami penurunan nilai kekayaan dalam dua hari pasca pengumuman tarif. Kebijakan Trump ini memicu kekhawatiran atas masa depan perdagangan global dan stabilitas pasar teknologi yang sangat bergantung pada rantai pasok internasional.