Produsen mobil listrik (EV) Polestar, yang merupakan kolaborasi antara China dan Swedia, mencatat lonjakan penjualan signifikan sebesar 76% pada kuartal pertama tahun 2025. Perusahaan ini berhasil menjual 12.304 unit kendaraan listrik, naik tajam dibandingkan dengan 6.975 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Polestar dikenal sebagai pabrikan otomotif asal Swedia yang sahamnya dimiliki bersama oleh Volvo Cars dan induk perusahaannya, Geely dari China. Karena itu, merek ini sering disebut sebagai merek ‘Sino-Swedia’, menggabungkan kekuatan industri dari kedua negara. Kantor pusat Polestar terletak di Gothenburg, Swedia, sementara sebagian besar produksi dilakukan di Chengdu, China.
Polestar memanfaatkan gelombang boikot terhadap Tesla yang tengah melanda untuk menarik minat para pemilik Tesla agar beralih ke produknya. Salah satu strateginya adalah memberikan potongan harga besar khusus bagi pemilik Tesla.
Menurut Jordan Hofmann, Kepala Pemasaran Polestar di Amerika Serikat, perusahaan menawarkan diskon hingga US$20.000 bagi pemilik Tesla yang ingin membeli model Polestar 3. “Kami meluncurkan program ini sejak akhir Februari 2025 dan melihat respons positif dari pasar, sehingga kami lanjutkan sepanjang Maret dan April,” ujar juru bicara Polestar kepada Reuters, Jumat (11/4/2025).
Sebagai informasi, harga normal Polestar 3 dipatok sekitar US$93.000. Namun dengan diskon spesial, pemilik Tesla hanya perlu membayar US$73.000—lebih murah dibandingkan Tesla Model S yang mulai dijual di kisaran US$80.000.
Penawaran diskon ini berlaku khusus untuk Polestar 3 yang dirakit di fasilitas Volvo Cars di South Carolina, Amerika Serikat. Produksi lokal ini juga merupakan bagian dari strategi Polestar untuk mengurangi ketergantungan pada pabrik di China, terutama setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor dari China hingga 145%.
Tak hanya Polestar, produsen EV asal AS lainnya, Lucid, juga mengambil langkah serupa dengan memberikan diskon hingga US$4.000 bagi pemilik Tesla yang ingin membeli sedan mewah Lucid Air.