Merek-merek mobil asal China kini memainkan peran penting di pasar otomotif Turki berkat harga yang kompetitif dan investasi jangka panjang, menurut seorang pakar industri di Istanbul.
Semih Eryukseldi, profesional dengan lebih dari 15 tahun pengalaman di sektor otomotif Turki dan saat ini bekerja di Otobit, sebuah platform lelang mobil daring, mengungkapkan kepada Xinhua pada Jumat (14/3) bahwa merek-merek seperti Chery, MG, dan BYD mampu meraih kesuksesan berkelanjutan di Turki melalui investasi yang terus-menerus dilakukan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Pernyataan tersebut disampaikan Eryukseldi menanggapi laporan Asosiasi Distributor dan Mobilitas Otomotif Turkiye (ODMD) yang dirilis pada 4 Maret. Laporan itu menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan mobil-mobil China di Turki pada 2024.
Berdasarkan data ODMD, Chery berhasil menjual 57.047 unit kendaraan di Turki tahun lalu, meningkat 40,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya, terutama berkat seri Tiggo yang menawarkan harga menarik bagi konsumen.
Chery dengan cepat mengokohkan posisinya di pasar Turki dengan menjual kendaraan dalam jumlah besar dan memanfaatkan keunggulan harga, sementara merek lain masih menghadapi kendala pasokan, ujar Eryukseldi.
Laporan ODMD juga mencatat bahwa BYD mencatatkan pertumbuhan penjualan tertinggi pada 2024, dengan lonjakan sebesar 892,97 persen dari 2023, mencapai 8.331 unit kendaraan.
Sementara itu, MG yang dikenal dengan model listrik dan hybrid, mencatatkan penjualan 17.162 unit kendaraan pada 2024, meningkat 18,70 persen dibandingkan 2023.
“MG mulai masuk ke pasar Turki pada 2021 dan dengan cepat memperluas basis pelanggannya melalui berbagai model, termasuk mobil listrik, bensin, dan hybrid di berbagai segmen,” kata Eryukseldi.
Selain itu, laporan ODMD juga mencatat bahwa dalam dua bulan pertama 2025, BYD telah menjual 5.341 unit kendaraan, meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Lonjakan ini didorong oleh komitmen investasi BYD di Turki, yang semakin memperkuat posisinya di pasar otomotif negara tersebut, tambah Eryukseldi.
