Real Madrid baru-baru ini menghadapi sejumlah momen krusial terkait eksekusi penalti oleh para bintangnya, yakni Vinícius Júnior, Kylian Mbappé, dan Jude Bellingham.
Pada pertandingan Liga Champions melawan Atlético Madrid, Vinícius Júnior gagal mengeksekusi penalti yang dapat menyamakan kedudukan. Kylian Mbappé, yang biasanya menjadi algojo utama, memilih tidak mengambil penalti tersebut karena masalah pada pergelangan kaki dan kuku jari kakinya yang sakit. Keputusan Mbappé untuk tidak mengeksekusi penalti memicu perdebatan mengenai peran kepemimpinannya di lapangan.
Sebelumnya, Mbappé juga mengalami kegagalan penalti saat Real Madrid kalah 0-2 dari Liverpool di Liga Champions. Setelah pertandingan, Mbappé mengakui tanggung jawab atas kegagalannya dan menyatakan tekad untuk memperbaiki diri.
Situasi ini mendorong Jude Bellingham untuk mengambil alih tanggung jawab sebagai eksekutor penalti. Dalam pertandingan melawan Getafe, Bellingham berhasil mengeksekusi penalti dan membantu tim meraih kemenangan 2-0. Pelatih Carlo Ancelotti menjelaskan bahwa urutan eksekutor penalti telah ditetapkan, dan dengan absennya Vinícius, pilihan jatuh pada Mbappé atau Bellingham, yang kemudian diputuskan oleh para pemain di lapangan.
Perkembangan ini menyoroti dinamika eksekusi penalti di Real Madrid, dengan para pemain bintang yang menghadapi tekanan besar dalam momen-momen krusial.
Kontroversi Penalti di Real Madrid: Peran Mbappé dan Vinícius Dipertanyakan?
