KAI Perkuat Digitalisasi dan Keberlanjutan untuk Tingkatkan Layanan Transportasi

Wahyu Pratama

Depok – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menegaskan bahwa KAI terus menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen melalui strategi pemasaran digital serta komitmen terhadap keberlanjutan yang ramah lingkungan.

“KAI terus beradaptasi dengan dinamika perilaku pelanggan dan mengoptimalkan pemasaran digital guna meningkatkan kepuasan pengguna,” ujar Didiek dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bertajuk Memahami Konsumen Indonesia dan Strategi Pemasaran KAI, Rabu (12/3).

Ia memaparkan perkembangan positif kinerja KAI Group dari tahun 2023 ke 2024, mencakup peningkatan jumlah pelanggan, efisiensi operasional, serta inovasi layanan berbasis teknologi.

“Kami juga berkomitmen memperkuat aspek keberlanjutan dengan menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Salah satu pencapaian KAI dalam meningkatkan layanan adalah meningkatnya ketepatan waktu perjalanan kereta atau On Time Performance (OTP). Hal ini didukung oleh pemeliharaan sarana dan prasarana yang lebih efisien serta pemanfaatan teknologi berbasis data.

Untuk mempercepat pemulihan pascapandemi, KAI menerapkan strategi efisiensi biaya, optimalisasi pengelolaan likuiditas, serta diversifikasi layanan, termasuk ekspansi layanan angkutan barang guna meningkatkan pendapatan perusahaan.

Didiek juga menyoroti keberhasilan KAI dalam menyelesaikan proyek strategis nasional, seperti LRT Jabodebek yang resmi beroperasi pada 28 Agustus 2023 serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Kedua proyek ini menjadi bukti nyata komitmen KAI dalam menyediakan transportasi yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

Seiring dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan teknologi dalam perjalanan mereka, KAI terus menghadirkan inovasi digital seperti Access by KAI, Face Recognition Boarding, serta Entertainment on Board untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

“Teknologi menjadi elemen kunci dalam industri transportasi. Melalui digitalisasi, KAI dapat menyediakan layanan yang lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi pelanggan,” ungkap Didiek.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, KAI juga berkomitmen mengurangi emisi karbon dengan menerapkan berbagai inisiatif, seperti penggunaan biodiesel B35, lokomotif listrik, pemasangan panel surya, serta integrasi transportasi publik yang lebih efisien. Selain itu, informasi jejak karbon kini ditampilkan pada tiket penumpang serta aplikasi Access by KAI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari perjalanan mereka.

Dalam strategi pemasarannya, KAI mengedepankan pendekatan berbasis pengalaman pelanggan dengan menghadirkan layanan yang lebih personal dan interaktif. Salah satu inovasi unggulan adalah peluncuran Kereta Panoramic, yang menawarkan pengalaman unik dengan jendela besar untuk menikmati pemandangan selama perjalanan.

“Kami terus menguji dan mengevaluasi layanan baru agar tetap relevan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan pendekatan ini, KAI dapat terus menghadirkan inovasi yang berkelanjutan,” kata Didiek.

Ia menegaskan bahwa masa depan transportasi akan semakin bergantung pada integrasi teknologi, keberlanjutan, serta konektivitas antarmoda.

“KAI akan terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan tren global, termasuk pengembangan transportasi berbasis energi terbarukan serta peningkatan efisiensi operasional melalui digitalisasi,” pungkasnya.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa FEB UI menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan dan prospek industri transportasi di masa depan.

Penulis:

Wahyu Pratama

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar