(KININEWS) – Jumlah operator seluler di Indonesia akan semakin berkurang dengan segera selesainya proses merger antara XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren. Konsolidasi di industri telekomunikasi ini dipandang sebagai langkah positif oleh Indosat Ooredoo Hutchison.
Sebelumnya, Indosat Ooredoo Hutchison sendiri terbentuk dari penggabungan Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada 2021, dengan entitas baru yang resmi berdiri pada Januari 2022.
Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Danny Buldansyah, menyatakan bahwa konsolidasi ini akan membuat industri semakin sehat. Setelah merger terbaru ini, jumlah operator seluler di Indonesia akan menyusut menjadi tiga perusahaan.
“Saya yakin bahwa dengan konsolidasi, industri menjadi lebih sehat. Semoga tidak ada lagi operator baru yang muncul,” kata Danny di Gedung KPPTI, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Menurutnya, tiga operator seluler merupakan jumlah yang ideal, sedangkan empat dianggap terlalu banyak. “Dari enam menjadi lima, lalu lima menjadi empat, dan sekarang menuju tiga. Kita bisa lihat bahwa industri semakin sehat dengan jumlah yang lebih sedikit,” tambahnya.
Danny juga menjelaskan bahwa ketika masih ada empat operator, industri tetap tidak sehat jika pangsa pasar tidak merata. Idealnya, setiap operator menguasai sekitar 25% pasar, tetapi kenyataannya distribusi pangsa pasar masih jauh berbeda.
“Dengan hanya tiga operator, sumber daya frekuensi akan lebih seimbang, begitu juga dengan jumlah pelanggan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyetujui merger XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren.
Persetujuan ini diberikan setelah Komdigi menerbitkan izin prinsip terkait rencana merger tersebut.
“XL-Smart harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu sebelum Keputusan Menteri Komdigi yang bersifat final dapat diterbitkan untuk menyetujui aksi korporasi merger ini,” ujar Meutya kepada detikINET, Kamis (6/3).
Masing-masing perusahaan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Maret 2025 untuk membahas penggabungan tersebut. Setelah merger rampung, entitas baru yang terbentuk akan diberi nama XLSmart.