Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menjelaskan bahwa pernyataannya mengenai arus mudik 2025 yang dinilai paling lancar didasarkan pada penurunan signifikan kemacetan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia menyebutkan bahwa fluktuasi jumlah pemudik merupakan hal yang lumrah setiap tahunnya. Namun, tahun ini lalu lintas berjalan lebih lancar berkat kerja keras para petugas di lapangan dalam mengatur arus kendaraan.
“Jangan abaikan upaya besar dari mereka yang memastikan kelancaran mudik kali ini,” ujar Habiburokhman dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap sejumlah kritik atas klaimnya mengenai mudik 2025. Menurutnya, adanya perbedaan pendapat adalah sesuatu yang wajar.
Ia mencontohkan situasi di Pelabuhan Merak sebagai dasar pengamatannya. Biasanya, antrean panjang bisa berlangsung hingga delapan sampai sembilan jam. Namun, tahun ini antrean jauh berkurang.
“Kemarin itu nyaris tidak ada antrean. Mayoritas pemudik hanya menunggu sekitar satu jam saja,” kata Habiburokhman.
Ia juga menyoroti keputusan PT ASDP Indonesia Ferry yang meniadakan kapal eksekutif di puncak arus mudik demi memperlancar penyeberangan, meskipun kebijakan tersebut berpotensi merugikan secara finansial.
“Petugas ASDP dan polisi yang bekerja selama 3-4 hari tanpa pulang ke rumah juga layak mendapatkan apresiasi,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Selasa (1/4), saat meninjau langsung arus mudik di Pelabuhan Merak, Habiburokhman menyebut bahwa mudik 2025 merupakan salah satu yang paling lancar sejak tahun 2000. Ia menilai kelancaran tidak hanya terjadi di Merak, tetapi juga di wilayah Banten dan berbagai daerah lain di Indonesia.
