Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung telah melakukan pemetaan terhadap 39 titik atau ruas jalan nasional yang berpotensi mengalami longsor menjelang periode mudik Lebaran 2025.
“Kami telah mempersiapkan berbagai langkah menjelang mudik Lebaran 2025, salah satunya dengan memetakan ruas jalan yang menjadi tanggung jawab kami yang rawan longsor,” kata Kepala BPJN Lampung, Susan Novelia, saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis.
Susan menjelaskan bahwa pemetaan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan selama mudik Lebaran 2025.
Beberapa titik rawan longsor yang teridentifikasi termasuk ruas Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10 yang rentan longsor pada lereng dan bahu jalan, dua titik rawan di ruas Balimbing Kota Agung Timur yang banyak terdapat jalan tebing, serta 18 titik di ruas Kota Agung-Bengkunat yang memiliki tebing dan jurang alami di kedua sisi jalan.
Selain itu, ada dua titik rawan longsor di ruas jalan Lintas Barat, tiga titik di ruas jalan Lemong Lintas Barat, dan lima titik di ruas Kota Liwa-Simpang Gunung Kemala.
Titik rawan longsor lainnya terdeteksi di ruas Lintas Barat Ruas Karya Penggawa, serta dua titik di jalan Krui-Liwa Way Krui, dan dua titik lagi di ruas jalan Krui-Liwa Balik Bukit. Ruas Padang Tambak-Batas Kota Liwa serta dua lokasi lainnya di Bukit Kemuning juga berisiko longsor karena kontur jalan yang berlereng.
Selain longsor, beberapa ruas jalan juga rawan banjir, seperti di batas Kabupaten Lampung Tengah dengan Kabupaten Lampung Timur, serta dua titik di Simpang Tanjung Karang-Kilometer 10. Titik rawan banjir lainnya terletak di Pringsewu akibat drainase yang tertutup, serta di Rajabasa Bandarlampung yang memiliki box culvert (gorong-gorong) di daerah Nyunyai.