JAKARTA – Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan fitur terbaru dalam sistem pembayaran digital, yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis Near Field Communication (NFC) atau yang dikenal sebagai QRIS Tap. Inovasi ini memungkinkan transaksi lebih cepat dan praktis tanpa perlu memindai kode QR secara manual.
Dalam peluncuran perdananya, BI mengonfirmasi bahwa sebanyak 15 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), yang terdiri dari bank dan lembaga keuangan non-bank, telah siap mengimplementasikan fitur QRIS Tap. Daftar penyedia layanan tersebut mencakup BCA, BRI, BNI, Bank Mega, CIMB Niaga, Mandiri, Gopay, ShopeePay, Dana, Bank DKI, Permata Bank, Bank Sinarmas, Bank BPD Bali, Nobu Bank, serta Netzme.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menyampaikan bahwa ke-15 PJP ini telah memenuhi kesiapan teknis untuk menerapkan QRIS Tap. Meski begitu, BI tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah penyedia layanan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kesiapan teknologi dan infrastruktur IT dari lembaga keuangan lainnya.
“Kami berharap bank dan lembaga keuangan yang belum menerapkan fitur ini dapat segera melakukan persiapan teknis agar dapat bergabung dalam ekosistem QRIS Tap. Aspek utama yang perlu diperhatikan adalah kesiapan dari sisi infrastruktur IT,” ujar Dicky dalam konferensi pers, Jumat (14/3/2025).
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem, menambahkan bahwa pihaknya terus mendorong ekspansi layanan QRIS Tap ke lebih banyak PJP. Ia menekankan bahwa kesiapan teknis menjadi faktor krusial bagi keberhasilan implementasi fitur ini.
“Penyedia jasa pembayaran harus memastikan sistem operasional dan tata kelola teknologi yang diterapkan sudah memenuhi standar keamanan. Keamanan transaksi menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan sebelum layanan ini dapat dijalankan secara optimal,” jelas Santoso.
Dengan kehadiran QRIS Tap, Bank Indonesia berharap dapat meningkatkan efisiensi transaksi digital dan mempercepat adopsi pembayaran nontunai di berbagai sektor, termasuk transportasi, ritel, dan layanan publik.