Gara-gara Sekrup, Apple Gagal Total Produksi Mac di Amerika

Faqih Ahmd

Foto: Ilustrasi Apple. (Dok. Pexels)

Kebijakan tarif impor yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan seperti Apple untuk memindahkan proses produksinya ke Amerika Serikat. Namun, kenyataannya mewujudkan hal ini tidak semudah yang dibayangkan.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa Trump optimis Apple dapat melakukan produksi di dalam negeri. Menurutnya, AS memiliki sumber daya dan tenaga kerja yang memadai untuk mendukung hal tersebut.

“Ya, beliau yakin kita memiliki sumber daya manusia dan potensi untuk merealisasikannya,” ujar Leavitt, dikutip dari Mac Rumors, Jumat (11/4/2025).

Ia juga menyinggung soal investasi Apple yang mencapai US$500 miliar di Amerika. Jumlah tersebut dianggap sebagai bukti kepercayaan Apple terhadap kemampuan AS sebagai negara asalnya.

“Kalau Apple tidak percaya pada potensi Amerika, mereka tidak akan menginvestasikan dana sebesar itu,” tambahnya.

Namun, saat ini sebagian besar perangkat Apple masih diproduksi di China dan India. Upaya untuk memindahkan proses produksi dari China terbukti penuh tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah keterbatasan infrastruktur manufaktur di AS yang belum mampu menyamai efisiensi China.

Contohnya, dalam laporan New York Times pada 2019, Apple pernah mencoba memproduksi Mac Pro di Amerika untuk pertama kalinya. Akan tetapi, proses produksi tersebut terganjal masalah logistik yang tampaknya sepele—kekurangan sekrup.

Menurut laporan itu, pabrik di Austin, Texas yang ditunjuk Apple hanya mampu memproduksi sekitar 1.000 sekrup per hari, jumlah yang sangat jauh dari kebutuhan Apple. Kondisi ini membuat peluncuran produk tertunda selama beberapa bulan.

Sebaliknya, di China, masalah tersebut dapat diatasi dengan mudah karena terdapat pabrik yang mampu memproduksi komponen seperti sekrup dalam jumlah besar dalam waktu cepat.

New York Times menyebutkan bahwa tantangan ini mencerminkan hambatan besar yang dihadapi Apple jika ingin sepenuhnya memindahkan produksi ke luar China. Di China, Apple menemukan semua yang mereka butuhkan—mulai dari skala produksi besar, tenaga kerja terampil, infrastruktur memadai, hingga biaya yang lebih rendah.

Penulis:

Faqih Ahmd

Related Post

Tinggalkan komentar